Kisah Tobatnya Seorang Waria,Sempat Hidup Penuh Maksiat Hingga Peroleh Hidayah,Viral!

Kisah Tobatnya Seorang Waria,Sempat Hidup Penuh Maksiat Hingga Peroleh Hidayah,Viral!

Akun pria bernama Harry Zulkifli ini mendadak viral usai mengakui dirinya sebagai mantan waria.

Pria asal Malaysia berusia 26 tahun ini tak segan mengungkapkan bagaimana dirinya dulu.

Bak waria pada umumnya, ia mendandani wajahnya bak perempuan lengkap dengan pakaian perempuan yang dikenakan.

Potongan rambut pendek dengan janggut dan kumis tipis. Tanpa riasan make up.

Mantan waria ini mengungkapkan upayanya untuk hijrah, menjadi lelaki tulen.

Pria yang kini tinggal selama lima tahun di Kuala Lumpur ini pun membagikan pengalaman hijrahnya yang akhirnya menjadi viral.

Harry mengaku dulu hidupnya penuh dosa, hingga berusia 23 tahun, dirinya hanya menjalankan beberapa kali salat Jumat.

Tak pernah melakukan salat lima waktu dan terus melakukan dosa.

Hingga akhirnya ia memulai untuk hijrah.

Dalam postingannya, ia mengaku perjalanan hijrahnya memang tak mudah.

Di tahun pertama, ia masih tidak bisa menjaga salatnya dan tetap melakukan perbuatan dosa.

Namun tekadnya ia lakukan dengan menjauh dari lingkungan dan keluarganya.

Hingga kini tekad hijrahnya berbuah manis.

Berikut curhatan pria yang mengaku mantan waria, Harry Zulkifli yang diterjemahkan dari bahasa Melayu.

Assalamualaikum dan salam sejahtera. Saya Harry Zulkifli berusia

Berasal Dari Kuching Sarawak dan sekarang menetap di tanah Kuala Lumpur selama hampir 5 tahun.

Saya adalah mantan waria dan hijrah untuk menulis sedikit pengalaman yang mungkin membantu beberapa teman saya di luar sana terutama remaja.

Berdasarkan pengalaman dan apa yang telah saya lalui, wajar untuk berbagi cerita pahit manis ini.

Saya bukan orang yang suka beribadah dan hidupku penuh dengan maksiat.

23 tahun aku hidup, beberapa kali aku sholat jum'at. Mungkin 10 kali.

Dan tidak pernah solat 5 waktu. Demi Allah. Saya tidak ingin membuka aib saya sendiri.

Tapi ini adalah perjalanan hidupku. Semua cara saya lakukan, untuk bisa hijrah.

Sampai aku berusaha hijrah, dan sejauh apapun aku berlari, awalnya dipenuhi dengan perasaan "terpaksa".

Tahun pertama setelah aku berhijrah, aku masih belum bisa menjaga salat dan masih melakukan banyak hal buruk.

Hanya sedikit berkurang dari sebelum berhijrah. Sampai saya kurang percaya diri dengan hijrah saya pada saat itu.

Saya masih melakukan perbuatan buruk lamaku. Tapi hampir setiap hari hatiku selalu ingin terus berubah.

Saya merasa aneh.! Saya kemudian mengambil langkah untuk menjauh dari semua teman-temanku dan aku memilih jalan sendiri tanpa kabar.

Keluarga juga tidak aku hubungi. Jujur aku tidak kuat. Ujian yang mengerikan adalah ujian yang Allah SWT. Perasaan diam, diam dan gundah.

Ini adalah fase saya yang paling membuat resah. Masalah masalah datang sampai aku tersesat.

Saya mulai melangkah lebih dekat dengan Tuhan dan keluarga, tempatku mengeluh.

Manusia normal, ketika dalam masalah baru ingat Tuhan dan ingat keluarga.

Berkali-kali saya meminta ibu dan adik saya untuk berdoa demi kebaikan saya.

"Saat ini dalah saat terhebat Ya Allah.!" Allah berikan ujian ini agar aku saya sujud kepadaNya.

Saya mengubah lingkungan saya, saya telah meminta banyak nasihat dari beberapa orang yang paham tentang ilmu agama.

Ketika saya melakukan ibadah wajib yang Tuhan perintahkan, saya semakin kuat untuk berubah.

Saya pecahkan semua masalahku satu per satu. Saya berhenti mengonsumsi pil (hormon), saya memotong rambut saya lebih pendek, saya berhenti pergi ke klub,

saya berhenti melakukan hal-hal ilegal dan saya berhasil membuang semua hobi buruk saya yang dulu. Demi Tuhan semua ini makan sekitar 2 tahun setengah.

Benar, jika kita menjaga hubungan dengan Tuhan, Tuhan akan mengatur hidup kita satu per satu. Tuhan menemukan saya dengan orang-orang besar.!

Allah menyediakan rezeki dari segala macam sumber. Tuhan memberi saya teman-teman baru saya. Dan yang terbaik, Tuhan memberi saya dukungan besar dari teman-teman lama.

Saya dulu jauh dari teman karena malu dengan diri sendiri. Rupanya kebanyakan mereka mengerti dan terima kasih Tuhan hubunganku dengan mereka semua makin akrab. Allahuakb

Iklan Atas Artikel

Copy

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel