Kisah Wanita Jadi Buruh Pengering Ikan Asin Demi Suami & Anak yang Sakit, Tuai Doa

Kisah Wanita Jadi Buruh Pengering Ikan Asin Demi Suami & Anak yang Sakit, Tuai Doa

Menjadi keluarga yang berkecukupan dalam menjalani kehidupan, tentu menjadi impian setiap orang. Hampir semua penduduk di dunia menginginkan bahwa keluarga mereka kebutuhannya tercukupi, mulai dari sandang, pangan hingga papan.

Akan tetapi tidak semua keluarga mendapatkan keberuntungan tersebut. Seperti salah satu wanita yang harus rela berjuang menjadi kepala keluarga.

Kisah pilu harus dirasakan olehnya lantaran sang suami dan anaknya mendapati kondisi sakit yang amat serius. Ingin tahu kisah pilu dari wanita ini? Simak lanjutan ulasan berikut ini.

Jadi Buruh Pengering Ikan Asin

Sebuah kisah pilu terpaksa dijalani oleh wanita bernama Munarsih. Wanita 60 tahun tersebut kini harus menjadi tulang punggung keluarga untuk mencari nafkah.

Dalam perjuangannya menjadi kepala sekaligus tulang punggung keluarga, Bu Munarsih rela bekerja sebagai buruh pengering ikan Asin guna menghidupi suami dan anaknya.

Suami Derita Stroke dan Anak Alami Kelumpuhan Sejak Lahir

Bukan tanpa alasan Munarsih harus berjuang mencari nafkah sebagai tulang punggung keluarga. Hal tersebut dikarenakan sang suami kini menderita penyakit stroke serius.

Sementara seperti terlihat dalam unggahan akun Instagram @rumahyatim, anaknya juga tengah mengalami kelumpuhan. Diketahui buah hatinya tersebut sudah lumpuh semenjak dirinya lahir ke dunia.

Penghasilan Minim

Hanya berbekal mata pencahariannya sebagai buruh pengering ikan asin, penghasilan Munarsih sangat jauh dari kata cukup. Setiap harinya ia hanya mendapatkan jumlah penghasilan yang amat minim jika harus digunakan untuk memenuhi kebutuhan.

Munarsih hanya dapat meraup uang sebesar Rp30 ribu rupiah saja dalam sehari. Bahkan apabila tidak ada nelayan yang menitipkan ikan untuk dikeringkan, Munarsih harus mencari pekerjaan serabutan lainnya demi mendapatkan penghasilan pada hari itu.

Hanya Bisa Makan Nasi dan Garam

Begitu miris dengan penghasilannya yang minim bahkan tidak menetap, Munarsih hanya bisa memberikan nasi dan juga garam. Kisah keluarganya begitu amat pilu dan sangat membuat hati tergores.

"Pak, Nak makan dulu yuk biar ibu suapin, ndak papa ya kita makan sama nasi garem dulu," ucap Bu Munarsih seperti dikutip dari akun Instagram @rumahyatim.

Tuai Doa dari Warganet

Kisah pilu yang dialami bu Munarsih dan keluarganya membuat pintu hati para warganet yang mengetahuinya terketut. Banyak dari mereka yang memberikan doa untuk bu Munarsih agar supaya dirinya tetap kuat dalam menjalani hidupnya.

"Semoga ibu munarsih selalu diberi kesehatan dalam menjalani kehidupan, selalu diberikan rezeki untuk kehidupan sehari", semoga dilancarkan urusan akhiratnya oleh Allah Subhana wata'ala dengan kehidupannya yang kurang beruntung di dunia💗 semoga bu munarsih selalu menjadi istri dan seorang ibu terbaik untuk keluarganya," tulis komentar akun @haiyati49.

"Ibu, harus tetap yakin, Tuhan selalu bersama orang sedang bersedih... Minta tolong Tuhan kuatkan hati ibu, Bpk, dan adek...," timpal @visen.sa.

"Semangat ibu," lanjut @tiaranuraeni12_ berikan semangat.





Sumber Artikel:

Iklan Atas Artikel

Copy

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel