Para Penumpang Sriwijaya Air Kini Telah 'Pulang', Barang Pribadi: Dompet Utuh hingga Ponsel Bengkok

Para Penumpang Sriwijaya Air Kini Telah 'Pulang', Barang Pribadi: Dompet Utuh hingga Ponsel Bengkok



Akhirnya, para penumpang Sriwijaya Air kini telah "pulang", hal itu mungkin yang bisa menggambarkan momen proses identifikasi jasad korban Sriwijaya Air SJ 182.
Setelah hampir lebih dari sepekan kabar jatuhnya Sriwijaya Air SJ 182, beberapa jenazah korban telah ditemukan.
Beberapa di antaranya bahkan sudah teridenfikasi dan diserahkan ke keluarga.
Tim penyelamat dan evakuasi korban Sriwijaya Air SJ 182 memang diketahui bekerja dengan keras menemukan berbagai puing-puing.
Tak hanya korban, pihaknya juga melakukan penyisiran barang-barang.
Penumpang Sriwijaya Air akhirnya kini terkesan benar-benar telah 'pulang'.
Ditemukan juga beberapa di antaranya barang pribadi korban yang menambah keharuan proses identifikasi.
Dikutip dari update Kompas.com, hingga Minggu (17/1/2021), tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri berhasil mengidentifikasi 29 korban dari jumlah total 62 orang.
Mereka yang berhasil diidentifikasi kemudian dipulangkan ke rumah duka.
Beberapa barang pribadi korban juga ditemukan ada di dasar laut di sekitar Kepulauan Seribu.
Misalnya saja, dompet milik korban atas nama Indah Halimah Putri.
Isinya pun masih lengkap, bahkan uang di dalamnya utuh.
Dompet milik Indah berhasil ditemukan tim penyelam Kopaska.
"Kita menemukan satu dompet ada KTP atas nama Indah Halimah Putri."
"Ini masih lengkap KTP-nya beserta NPWP, juga masih ada uangnya utuh," terang Panglima Koarmada I TNI AL, Laksamana Muda TNI Abdul Rasyid, Jumat (15/1/2021), dikutip Tribunnews dari Kompas.com
Selain barang pribadi korban Sriwijaya Air, tim penyelam Kopaska juga menemukan serpihan material pesawat.
Ada juga penemuan ponsel-ponsel milik korban satu di antaranya yang terekspos dalam keadaan bengkok.
Tak hanya puing-puing pesawat dan potongan tubuh manusia, tim penyelam diketahui juga menemukan barang-barang milik korban pesawat Sriwijaya Air SJ182.
Salah satunya yang terbaru adalah sebuah ponsel yang diketahui milik salah satu korban pesawat Sriwijaya Air SJ182.
Dari rekaman bawah laut, masih banyak puing pesawat yang tersebar di dasar laut Kepulauan Seribu.
Mereka juga menemukan sebuah identitas yang diduga milik pramugari Sriwijaya Air.
Hingga pencarian hari kedelapan, tim gabungan telah berhasil mengumpulkan 26 kantong jenazah body part.
Ada pula delapan kantong serpihan kecil pesawat dan satu potongan besar badan pesawat.
Pencarian masih akan dilakukan hingga Senin (18/1/2021).
Jenazah warga Pekanbaru, Putri Wahyuni dipulangkan ke rumah duka setelah berhasil diidentifikasi.
Isak tangis menyambut datangnya jenazah Putri di rumah duka, Jalan Sembilang, Kelurahan Limbungan, Rumbai Pesisir, Pekanbaru, Riau, Minggu (17/1/2021).
Sang ibu, Ratna tak kuasa menahan air mata sembari memeluk peti jenazah anaknya.
Putri Wahyuni dan suaminya Ihsan Adhlan Hakim menjadi korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 pada Sabtu (9/1/2020).
Perempuan yang lahir pada 9 Mei 1995 tersebut menikah dengan Ihsan yang merupakan warga Pontianak, Kalimantan Barat.
Mereka menikah 10 bulan sebelum insiden jatuhnya pesawat Sriwijaya Air itu terjadi.
Keduanya memutuskan pindah ke Jakarta usai menikah.
Ihsan dan Putri sedianya akan mengadakan syukuran di Pontianak.
Mereka pun berangkat dari Bandara Soekarno Hatta menuju Pontianak dengan menggunakan Sriwijaya Air.
Namun, baru beberapa menit setelah lepas landas, pesawat yang mereka tumpangi terjatuh.
Selain jenazah Putri, jenazah sang suami juga telah ditemukan.
Suami istri itu dimakamkan di lokasi yang berbeda. Putri dimakamkan di kampung halamannya di Pekanbaru, Riau.
Sedangkan sang suami dimakamkan di Pontianak.
Kakak putri, Aulia mengaku, Putri adalah sosok yang sangat disayangi oleh keluarga.
"Dia satu-satunya adik kami yang perempuan dan bungsu. Kalau di mata kami, dia segala-galanya bagi kami," kata sang kakak pilu.
Sempat ditelepon sebelum berangkat, sang ibu menangis dekap foto kopilot Fadly
Tangis pecah mengiringi kedatangan jenazah kopilot Fadly Satrianto di rumah duka, Jalan Tanjung Pinang, Krembangan, Surabaya, Ju

Iklan Atas Artikel

Copy

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel